Apa itu new normal ?
Indonesia Terapkan New Normal – Tatanan Baru Menghadapi Covid – New normal merupakan kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk memperbolehkan kembali aktifitas seperti normal kembali. Di dalam pelaksanaanya, pemerintah Indonesia memperbolehkan mereka yang berusia dibawah 45 tahun untuk beraktifitas di luar rumah secara normal seperti dedia kala, hal ini dikarenakan karena mereka yang masih dibawah 45 tahun masih memiliki sistem imunitas yang tinggi, tentu berbeda dengan para lanjut usia yang imunitas tubuhnya kurang bagus yang dikhawatirkan lebih rentan terpapar virus covid 19
Baca Juga : Inilah Kronologi Pembunuhan Sadis Siswi SMP Bunuh Balita
Dapat memperbaiki perekonomian
Pemerintah kita mempunyai tujuan akan memberlakukan new normal tersebut dikarenakan kebijakan sebelumnya yakni memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta imbauan pemerintah agar tetap dirumah yang menimbulkan resiko krisis ekonomi yaitu menurunnya kegiatan ekonomi kita yang berdampak pada ekonomi makro bahkan krisis politik, pemerintah berupaya mencari jalan untuk memulihkan dengan menerapkan new normal agar masyarakat kita dapat melakukan seperti semula dan diharapkan dapat memperbaiki kondisi perekonomian Negara terutama ekonomi makro agar tidak terulang terjadi krisis ekonomi seperti tahun 1998.
Perekonomian kian merosot
Jika metode PSBB terus dilanjutkan tidak adanya inovasi baru. Bukan tidak mungkin ancaman krisis politik yang berimbas dari krisis ekonomi besar besaran akan terjadi. Dapat kita lihat hingga saat ini sangat banyak para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja akibat perekonomian yang kian merosot. Kesenjangan sosial semakin terlihat jelas sehingga dapat membuka peluang terjadinya krisis, dan apabila terjadinya krisis keamanan ini akan menimbulkan kriminalitas seperti maraknya pencurian, perampokan dan kerusuhan massal yang dapat mengancam terjadinya krisis politik.
Pro dan Kontra
Diberlakukannya “new normal” ini banyak juga komentar baik ,yaitu dengan ada nya pemberlakuan kebijakan baru itu “new normal” ini dapat melancarkan ekonomi dan produktivitas masyarakat yang sempat terhambat seperti berjualan dan berpergian jauh tetapi tetap menggunakan protokol kesehatan . Ada juga yang berkomentar negatif, yaitu dengan ada nya “new normal” ini semakin meningkat nya kecenderungan untuk terinfeksi virus corona ini. Masyarakat sudah mulai berkumpul di tempat keramaian dan sudah mulai ber aktivitas seperti biasa nya juga akan meningkatkan angka masyarakat yang akan terinfeksi virus corona .dengan diberlakukan nya kebijakan “new normal” ini juga akan meningkatkan produktivitas dan aktivitas masyarakat di tingkat ekonomi seperti sektor UMKM dapat kembali pulih dan tetap juga untuk melaksanakan protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah indonesia
Dan dari sisi sektor politik
Dapat meningkatkan kinerja masyarakat yang telah lama berada di rumah karena di pemutusan hubungan kerja .dan dengan ada nya pemberlakuan “new normal” ini juga masyarakat-masyarakat dapat kembali beraktivitas normal dan bekerja seperti biasa nya dan tetap menjaga kesehatan dan lingkungan dengan memberlakukan protokol kesehatan pada diri masing-masing dengan memakai masker membawa hand sanitizer, rajin mencuci tangan, dan tetap menjaga jarak aman terhadap orang disekeliling. Karena pada masa diberlakukan nya PSBB dan Lockdown banyak masyarakat-masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja akibat ada nya virus covid-19 ini dan apalagi diberlakukan nya PSBB dan Lockdown dimana masyarakat tidak boleh melakukan kegiatan diluar dan harus mematuhi protokol kesehatan apalagi pada saat keluar rumah dan keluar rumah pun hanya untuk hal-hal mendesak saja.
Pertimbangan New Normal
New normal direncanakan secara komprehensif pemerintah. Karena penerapan new normal seperti pisau bermata dua, bisa menguraikan masalah dan sebaliknya menambah beban lain . Protokol kesehatan dapat dengan mudah dilakukan , namun belum tentu rpraltek pelaksanaannya dilapangan mudah dilakukan. Untuk itu berbagai wacana dan rencana dari berbagai teori perlu menjadi pertimbangan pemerintah dalam menerapkan kebijakan new normal. Penerapan new normal dapat dilihat pada pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Banyak sekali pelanggaran protokol kesehatan terjadi. Lalu bagaimana dengan tingkat pelanggaran protokol kesehatan saat diterapkannya new normal. Pelanggaran protokol kesehatan di masa transisi new normal dapat tergambarkan pada suasana di terminal,bandara , pusat pertokoan, dan transportasi publik. Rupanya tidak berbeda jauh dengan pelanggaran di masa pembatasan social berskala besar
Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat
Untuk meningkatkan rasa kepercayaan antar dalam terciptanya kolaborasi. Maka pemenuhan perlindungan sosial, jaminan sosial, maupun pelayanan sosial menjadi hal wajib yang harus dipenuhi . Masyarakat harus bekerja sama dengan pemerintah dengan baik dan disiplin karena negara hadir dan peduli. Jangan selalu disalahkan apabila suasana jadi tidak terkenddali. Hal ini dipicu karena kebutuhan primer di tengah wabah yang sangat mendesak. Nasibnya karena merasa tidak aman dalam situasi dan kondisi pandemi saat ini. Masyarakat harus memikirkan bagaimana harus memenuhi kebutuhan pokok hidup keluarganya, bagaimana membayar cicilan / angsuran bank hutang piutang. Maka untuk itu Pemerintah harus hadir dalam rupa yang maksimal , karena negara memiliki banyak akses sumber daya.
Autan baku dan kebijakan dirumuskan dengan berpihak pada situasi dan kondisi masyarakat. Bukan justru kebijakan atau aturan yang menambah beban bagi masyarakat. Pemerintah harus berupaya maksimal membangun kepercayaan, kolaborasi dengan masyarakat luas